TITIP SURAT BUAT AS bagian II (KETIKA AS KEMBALI)

“…..dalam perjalanan ada saatnya kita berhenti sejenak untuk sekedar melihat peta, memastikan apakah perjalanan kita sudah di arah yang benar. Tapi gak boleh berhenti lama-lama… karena perjalanan kita terlampau panjang”

As…

Akhir dari pertemuan kita kala itu menggoreskan sebuah pilu. Aku saat itu merasa kehilangan sebagian hati. Tapak-tapak perjalanan pulang tak seringan ketika sebelumnya aku menuju ke tempatmu.

Tubuhku limbung. Mulut ini diam, namun sesungguhnya dalam hati isak itu begitu nyaring.

Bukan As, bukan dirimu yang kutangisi. Namun tangis hatiku lebih karena ketidakberdayaanku….

***

Masih jelas rasanya dalam memori ketika di tempat itu kali pertama kita berikrar untuk bersama berjuang menegakkan kalimat-kalimat mulia kebenaran. Kita, cecunguk-cecunguk yang bahkan sebagian masih belum beranjak baligh. Namun tekad kita tak selemah tubuh-tubuh kerempeng mungil kita. Persis seperti ucapan Bung Karno ”berikan aku beberapa orang muda, maka aku akan mengguncang dunia”, maka saksikanlah …. kamilah para penggoncang itu!

Saat itu, aku tidak sendiri, dan kita tidak hanya berdua…. ya, anak-anak nakal yang lain di kelas juga berhasil kita ’culik’. Dan energi kita semua saat itu menghasilkan sinergi yang dapat merindingkan semesta..

Nahnu du’at man qoblanaa… kita bukan anak SMA biasa. Kita ditakdirkan sebagai pejuang-pejuang islam. Dimanapun kita berada kita adalah pion-pion utama kebangkitan umat. Begitu kalimat yang kita elu-elukan. Aku adalah Umar, maka sejak saat itu kusematkan nama tambahan AlFaruq di belakang namaku. Sedang engkau sendiri adalah singa Allah dan singa rasulNya, maka kusematkan nama Hamzah di dirimu.

Dan kita pun menjadi begitu ’ganas’. Hingga tempelan radikal, ekstrim kanan, fundamentalis pun akrab di kuping kita.

Lalu dengung ideologi islam pun merebak luas di sekolah kita. Bahkan guru-guru pun yang awalnya menentang dakwah islam ideologis, sedikit demi sedikit mulai terkikis… mereka mulai meyakini ide islam yang kita usung. Di kelas-kelas kita, sudah mafhum, bahwa penerapan syariat islam akan menjadi isi debat utama di pelbagai mata pelajaran. Bahkan, acara-acara di sekolah pun merasa tidak pantas bila tidak berwarnakan islam.

Dan hari ke hari, para pejuang pengemban cahaya itu pun semakin bertambah.

Allahu Akbar!

Hingga ternyata, pada akhirnya kutemukan sebuah pelajaran besar. Bahwa di dunia ada satu kata yang paling mudah menyebutkannya namun begitu sulit untuk dilaksanakan. Kata itu adalah: Istiqomah.

Ya, perjuangan besar perlu keistiqomahan. Jangan berharap engkau bisa meraih cita tertinggi bila engkau gagal menancapkan istiqomah hingga mengakar.

Maka saat menyaksikan indahnya musim semi. Jangan lupa, akan ada saat engkau akan menyaksikan musim gugur.

Satu per satu pengemban cahaya itu pun mulai berguguran.

Dari yang tak tahan dengan godaan syahwat cinta, hingga masalah ekonomi atau kesibukan studi.

”Akh, rasa-rasanya aku gak sanggup memikul tugas sebagai aktivis dakwah. Beban kuliah aja terasa begitu berat…” ucap salah seorang.

”Bukannya apa-apa…. tapi engkau tahu sendirilah keadaan ekonomi gua…” salah seorang lagi.

Saya merasa tak cocok aja….” keluh yang lain.

Maaf deh…. tapi orangtua ana meminta ana fokus kuliah aja…” dia mencoba membela diri.

”Huh, cita-cita ini terlalu utopis!” seorang yang lain mengemukakan alasan.

Dan beragam lagi. Aku tahu, semua alasan tadi hanyalah dibuat-buat. Alasan utama kemunduran mereka hanyalah satu: tidak istiqomah!

Maka satu per satu sahabat pun pamit menjauh. Semakin hari rasanya semakin sepi.

………………………..

”Gue capek, kayaknya gue mesti berhenti”

Dan semakin lengkaplah rasanya kepedihan itu dengan pernyataan itu. Andai kalimat itu keluar dari mulut teman-teman yang lain aku mungkin masih bisa bersabar. Namun.. As, engkaulah si empunya kalimat menyakitkan itu…..

Kau tahu…. saat itu rasanya ingin kutampar wajahmu!

***

Aku tidak pernah memaksa seseorang untuk berada satu perjalanan denganku” kata salah seorang syaikh terkenal. ”tapi percayalah, bahwa kemenangan Islam tak akan diemban oleh orang yang ragu-ragu!” tegasnya.

Dalam sebuah perang yang begitu melelahkan, pasukan yang dipimpin oleh baginda Rasulullah lama kelamaan jumlahnya semakin berkurang. Satu per satu tertinggal. Setiap ada pasukan yang tertinggal, para sehabat menyela ”Ya Rasulullah si fulan tertinggal…” namun Rasulullah yang mulia hanya berkata ”kalau memang Allah akan memberikan manfaat dengan dia, maka dia pasti akan menyusul kita.”

Satu hal yang wajib dipahami betul oleh seorang pejuang pengemban dakwah. Bahwa bukan perjuangan islam yang membutuhkan kita…. namun sebaliknya, kitalah yang membutuhkannya. Kemenangan Islam pasti akan terjadi… dengan atau tanpa kita. Tinggal kitanya, apakah menjadi bagian dari kelompok pemenang itu, atau malah sebagai pecundang.

Dan tepat seperti yang diungkapkan oleh Rasulullah…. kalau memang dia bermanfaat… dia pasti akan kembali….

***

Tampangnya masih menyebalkan seperti yang dulu. Sosoknya juga tak begitu banyak berubah. Yah, dari dulu ya begitu-begitu juga. Tapi air muka dan tatapan matanya…. aku menemukan binar matanya kembali menyala-nyala.

Hahaha… ternyata ’dunia luar’ itu begitu membosankan!” candanya sambil menepuk-nepuk pundakku.

Tak ada tantangannya! Semuanya serba biasa” lanjutnya. Aku tercenung

Padahal…. kita ditakdirkan bukan sebagai manusia biasa!”

Kutatap lekat wajahnya. Air muka itu sama persis seperti air mukanya yang dulu. Penuh semangat membara.

Tanpa dakwah…. rasanya hampa banget. Kuputuskan untuk kembali…” senyumnya melebar

Allahu Akbar!! Hamzahku telah memunculkan taringnya lagi. Hatiku bersorak.

Nah, berarti saatnya kita bersama-sama lagi mengemban perjuangan ini…” lanjutku semangat.

Kiitaaa… loe aja kali…… pasangan ane kan sudah ada…” senyumnya kini tampak jelas mengejek. Seorang akhwat di ujung sebelah sana sedang memperhatikan.

O ouw…

Makanya segera nikah….. biar loe gak sendirian lagi… hehehe….” ejeknya kembali.

Ahh….

Yap. Selamat datang kembali As…. barakallahu lakum…

“….. sahabat sejati…..

akan selalu ada di hati………

dia selalu ada………

dan tak pernah pergi…………”

7 Komentar

  1. aslm…….

    Pertemuan antum berdua adalah saat2 yang paling membahagiakan…
    saat2 antum berpisah ada ibrah…

    ana percaya antum berdua akan istiqamah…
    perjuangan itu kebahagian dan nikmat sekali…
    jangan disia-siakan….

    semoga antum dikumpulkan ALLAH kembali disurgaNya….

    wass……

  2. ASSALAMU’ALAIKUM

    hiks……hiks……… loe tau, kini gue juga lagi ngalamin hal yang sama, mengemban dakwah sekolah …..yang penyusun sendinya kian terkikis ombak si-bengis…….

    cinta, keluarga, sekolah…….. wah udah jadi alasan yang basi

    ” tadi malem gue habis dimarahin ortu cz nilai ulangn gue jelex, hmm…. ditambah lagi sekarang ada si-dia yang tiap malam minggu minta gue apelin jadi kayaknya gue gak bisa bertahan dalam barisan, gue mundur!!!!!”
    GuBRaG!!!! hmmmmm pengin gue gundulin tuh orang kepalanya
    pengin gue jitak kepalanya pake penggorengan ma’ gue…. GEMES!!!!!!!!!
    begitulah satu pr satu mereka mengundurkan diri dari barisan yang susah susah kami atur bersama…………………..
    tapi bukan kah masih ada HARAPAN….. yup!! I belive i can do it……..
    wassalam….

  3. hemm… ternyata bukan cuma aku bro,,, ku pikir pas itu cuman aku aja yg ngalamin kyk gtu..

    persis! tp critaku agk laen..
    lantaran kepincut ikhwan ga bertanggung jawab, akhirnya dia mundur, tepatnya pindah jalur.
    tapi saat ku desak, why? dia bilang ada fikrah yg ga jelas, fikrah yg g bsa dia trima.

    yg mn?
    ibarat qt punya koreng, dia g jelasin koreng qt dmana..

    lalu ditahun2.. berikutnya, satu satu mereka mundur…

    hipotesa sementara sich gara2 “ikhwan”.
    ikh1 ikh1… cape dech!

    jd bingung, ni maw gemesin sp.. akhwatnya pa ikhwannya.. huehehe…

  4. Assalamu”alaikum..

    Hmm.. salut deh,
    ktnya istiqmah itu lebih hebat dari seribu keramat.. ttp istiqamah walau sekecil apapun..

    sy cb sdkt bcrita, (mskipun ga sbagus pak dr ) hee..
    suatu malam, st mbhs byk hal dg slh 1 ka2 lk2 sy…
    kaka sy bertanya, apa kamu prnh mdengar cerita ttg seorng pelacur yang masuk surga krn memberi minum seekor anjing…
    iya, kata saya..
    kamu tahu knp bs sprti itu, knp dia yg hanya seorg pelacur dan yg dilakukannya jg memberi minum seekor anjing… akhirnya bs masuk surga…??
    Bukannya menjawab saya malah balik bertanya, knp??
    “karena Allah ridha dg apa yang dilakukan o/ pelacur tsb.. meski yg dy lakukan cm memberi minum seekor anjing..,
    sy nanya lg (kyax sy nanya mlu y) hehee. drmana qt tahu klu Allah ridha??
    kaka sy mjwb, bagaimanapun kita tdk pernah tahu Allah ridha/tdk.. Hnya Allah yg tahu, krnanya perbnyak beribdh & istiqamah wlu sekecil apapun…”,
    dan seperti biasa ka2 mengakhiri kt2x dg tersenyum.. (tenang ht mlht, hee)
    brhbung sdh lewt tengah mlm, dan mt dah sipit (mngntuk)…
    Blepp.(-_-)ZZzzz..

    so, keep istiQamah..
    Mg allah ridho dg apa yg Qt lakukan, amiin..

    • Amiin juga

  5. SUBHANALLAH….
    IZIN SHARE YAH….
    SYUKRON

  6. “saya capek!” lelah… Saya merasa tertampar membaca tulisan anda. Terkadang saya iri menyaksikan orang2 seperti anda begitu berani, lantang menyuarakan kebenaran, tidak takut, bahkan menantang arus sekalipun. Dibandingkan dgn diri saya yg hanya berani melawan kemaksiatan dgn “selemah-lemahnya iman”. Saya merasa bingung, minder, penakut, tidak percaya diri. Sebenarnya hati kita sama, sama2 merasa sakit menyaksikan kemungkaran terjadi, namun bedanya anda lebih berani dalam meneriakkan dienul Islam, sedangkan saya tak memiliki keberanian yg cukup besar dalam menghadapinya.
    Saudaraku…tularkan semangat dan keberanian anda kepada kami.


Comments RSS TrackBack Identifier URI

Tinggalkan Balasan ke moeslem.... Batalkan balasan